Rabu, 04 April 2018

Tugas softskill



Bahaya merokok sudah terbukti menyebabkan perkembangan berbagai penyakit seperti jantung koronerkanker paru, penyakit paru obstruktif dan stroke. Pada kenyataannya, penyakit degeneratif hanyalah sebagian dari dampak kesehatan yang ditimbulkan dari merokok. Terdapat dampak kesehatan lainnya yang mungkin seorang perokok tidak sadari, yaitu penurunan daya tahan tubuh sehingga mereka lebih rentan terhadap penyakit infeksi. Hal tersebut cenderung terjadi secara singkat dan mungkin menyebabkan dampak kesehatan pada  kehidupan sehari-hari seorang perokok.

Mengapa merokok mempengaruhi sistem imun tubuh?

Rokok memiliki berbagai racun dari bahan kimia yang dikandungnya. Bahaya merokok yang paling utama datang dari racun karsinogenik dan karbon monoksida pada asap rokok yang dapat terhirup saluran pernapasan.  Keduanya dapat memicu kerusakan organ dan menurunnya fungsi dari organ sistem kardiovaskuler dan pernapasan. Akibatnya, tubuh akan lebih sulit melawan kuman patogen yang berada lingkungan sekitar karena harus mengatasi kerusakan organ dan melawan racun dari paparan asap rokok.
Dengan merokok, itu artinya seseorang akan lebih mungkin terpapar racun dari asap dari rokok dengan frekuensi yang lebih sering dan waktu yang lama. Hal serupa juga dapat dialami oleh perokok pasif, bahkan bahaya merokok lebih tinggi lagi jika ia menghirup napas yang dikeluarkan oleh perokok aktif.

Bahaya merokok terhadap daya tahan tubuh

Penurunan fungsi sistem imunitas ditandai dengan kurangnya kemampuan tubuh dalam melawan agen infeksi. Hal ini dapat dikarenakan kerusakan organ dan komponen imunitas yang tidak dapat bekerja dengan baik saat tubuh kekurangan asupan yang dibutuhkannya, misalnya oksigen dan antioksidan. Hal tersebut sangat mungkin disebabkan oleh kebiasaan merokok.
Berikut beberapa bahaya merokok terhadap daya tahan tubuh:
  • Kerusakan saluran pernapasan – merupakan awal terjadinya penurunan daya tubuh. Racun pada rokok dapat menyebabkan iritasi serta timbulnya lendir pada saluran pernapasan yang merupakan peluang terjadinya infeksi pada tenggorokan hingga paru. Infeksi juga dapat menjadi lebih rentan karena asap rokok merusak silia, rambut kecil pada saluran pernapasan yang berfungsi menangkap debu. Semakin banyak paparan asap rokok maka akan semakin besar risiko infeksi tersebut menjadi lebih serius dan menyebabkan kerusakan rongga udara pada paru.
  • Memicu kondisi autoimun – kandungan racun karsinogen dan tar menyebabkan tubuh menjadi kurang efektif melawan infeksi. Sistem imun yang melemah juga berbahaya karena dapat memicu penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis dan multiple sclerosis.
  • Menghambat aliran darah – hal ini merupakan efek dari nikotin sehingga memicu darah menjadi lebih kental dan menyebabkan nutrisi, mineral dan oksigen yang disebarkan melalui darah menjadi lebih sedikit. Akibatnya pada perokok, peradangan pada bagian luar maupun organ dalam tubuh mengalami perbaikan yang lebih lama.
  • Mengurangi jumlah antibodi – hal ini adalah efek racun dari rokok yang telah memasuki  aliran darah. Antibodi itu sendiri merupakan protein darah yang berperan dalam mengurangi jumlah agent infeksi spesifik pada tubuh. Akibatnya perokok akan mengalami masa penyembuhan yang lebih lama dari biasanya.
  • Mengurangi kadar antioksidan – senyawa antioksidan seperti yang berasal  dari vitamin C dalam darah berfungsi untuk menangkal radikal bebas dan memperbaiki kerusakan organ. Perokok pada umumnya memiliki kadar antioksidan lebih sedikit dibandingkan pada individu yang tidak merokok.
  • Meningkatkan sel darah putih – sama seperti antibodi, sel darah putih juga berfungsi untuk melawan infeksi, namun pada perokok, inflamasi dan kerusakan yang terus terjadi menyebabkan kadar sel darah putih terus berada dalam jumlah yang tinggi. Akibatnya, sel darah putih akan menjadi kurang responsif terhadap agent penyakit dan jika terjadi dalam waktu yang lama dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan perkembangan kanker.

Bisakah mengurangi bahaya rokok terhadap daya tahan tubuh?

Berhenti merokok adalah cara terbaik untuk menghindari penurunan daya tahan tubuh menjadi lebih parah. Saat seorang berhenti merokok, sebagian besar kondisi imunitas akan kembali membaik dengan sendirinya selama individu tersebut tidak terserang penyakit infeksi yang serius seperti pneumonia dan mengalami kerusakan organ saluran pernapasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar